Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda.
Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak
kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk
kalimat.
Berdasarkan kata
penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh
macam, yakni:
konjungsi syarat - jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
konjungsi
tujuan - agar,
supaya, biar
konjungsi
perlawanan - walaupun,
kendati(pun), biarpun
konjungsi
penyebaban sebab, karena, oleh karena
konjungsi
pengakibatan - maka,
sehingga
konjungsi
cara - dengan,
tanpa ,dalam
konjungsi
alat - dengan,
tanpa
konjungsi
perbandingan – seperti,
bagaikan, alih-alih
konjungsi
penjelasan - bahwa
konjungsi
kenyataan - padahal
konjungsi waktu ketika
Contoh :
1.
Kemarin ayah mencuci motor. ( induk kalimat )
2.
Ketika
matahari berada di ufuk timur ( anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu
)
Jawabannya
:
1.
Ketika
matahari berada di ufuk timur. ayah mencuci motor
2.
Kemarin ayah mencuci motor. Ketika matahari
berada di ufuk timur